Kemajuan Turki Usmani meliputi berbagai bidang![]()
, yaitu bidang politik, ekonomi, perdagangan, dan hasil pajak. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan bisa dibilang tidak terlalu menonjol di dalam pengembangannya. Hal itu dikarenakan Turki Usmani lebih fokus pada perkembangan dalam bidang militernya. Meskipun pada bidang pendidikan Islam kurang mendapat perhatian yang serius dan juga terhambat kemajuannya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pada tiap-tiap masa pasti akan muncul tokoh-tokoh atau ulama kenamaan.
Berikut ini adalah ulama-ulama yang masyhur pada masa Turki Usmani:
1. Syaikh Hasan bin Ali Ahmad Al-Sabi’iy yang termashur dengan Al-Madabighy. Ia juga adalah pengarang Khasiyah Jam’ul dan Syarah al-Jurmiyah (w. 1170 H/1756 M)
2. Syamsuddin Ramali (w. 1004 H/ 1595 M) pengarang Nihayah.
3. Ibnu Hajar Al-Haijsyamy (w. 975 H/ 1567 M)
4. Muhammad bin Abdur Razaq, Murtadhoh al-Husaini al-Zubaidi pengarang sejarah al Qamus, bernama Tajuul Urusy (w. 1205 H/ 1790 M).
5. Abdurrahman Al-Jabartiy (w. 1240 H/ 1825 H) pengarang kitab Tarikh Mesir bernama al-Zaibul atsar fi al-Tarjim wa al-Akbar.
6. Syaikh Hasan Al-Kafrawy Al-Safi’y Al-Azhary (w. 1202 H/ !787 M) pengarang kitab Nahwu, Syrah al-Jurumiyah, bernama Al-Kafrawi.
7. Syaikh Sualiman bin Muhammad bin Umar Al-Bijrmy Al-Syafi’iy (w. 1221 H/ 1806 M) pengarang syarah-syarah dan khasiroh-khasiroh.
8. Syaikh Hasan Al-Atthar (w. 1250 H/ 1834 M) ahli ilmu pasti dan ilmu kedokteran.
9. Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Arfah Al-Dusuqy Al-Maliki (w. 1230 H/ 1814 M) ahli filsafat dan ilmu falak serta ilmu ukur.
Pemerintahan Turki Usmani juga sangat berkepentingan dalam proses penyebaran agama Islam di Eropa Tenggara. Salah satu buktinya, banyak juga ulama yang dikirimkan oleh sultan ke berbagai penjuru wilayah kekuasaanya. Selain itu, Turki Usmani juga berpegang teguh pada Syariah Islam, sehingga tidak aneh ketika fatwa dari ulama menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam menjawab problematika keagamaan umat Islam.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ulama dalam bahasa arab disebut jug ‘Alim adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugasmengayomi, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Sedangkan umara’ dalam KBBI adalah pemimpin pemerintahan. Umara merupakan bentuk jama’ dari kata amir yang artinya pemimpin, penguasa.
Hubungan antara ulama dan umara pada masa Turki Usmani terjalin sangat baik dengan para ulama. Salah satu cara yang digunakan agar kerjasama antara ulama dan umara ini terjalin baik adalah dengan jalan pernikahan. Pernikahan itu langgeng dan memberikan keberkahan karena para umara-nya sungguh-sungguh dalam Islam dan perjuangannya dan para ulamanya zahid terhadap dunia serta jujur kepada Rabbnya dalam menunaikan amanah ilmunya.