Adanya Empati![]()
Proses empati merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Melalui panca indra proses empati telah mampu menggerakkan perasaan seseorang untuk melakukan sesuatu terhadap orang lain.
Pada dasarnya rasa empati merupakan rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati pada hakikatnya adalah kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya. Contohnya ketika ada seorang mengalami kecelakaan sedang menangis, tiba – tiba kita juga ikut menangis.
Aktivitas yang secara mendadak muncul sebagai akibat rasa simpati yang mendalam dengan ikut menangis dan melakukan pertolongan tertentu ini merupakan contoh dari empati.
4) Adanya Sugesti
Awal dari proses sugesti adalah adanya kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada orang lain, sehingga orang yang dipercayai akan sangat memengaruhi perilaku bagi orang yang mempercayai. Proses inilah yang dinamakan dengan sugesti.
Dalam interaksi sosial salah satu faktor pendorongnya adalah sugesti yaitu pengaruh psikis yang ada pada kejiwaan seseorang yang datang dari diri sendiri ataupun dari orang lain karena adanya kepercayaan terhadap sesuatu hal dari orang yang dipercayai. Pengaruh ini datang secara tiba – tiba tanpa adanya pemikiran yang detail yang dipertimbangkan terlebih dahulu.
Selanjutnya sugesti ini akan membuahkan dorongan kepada individu untuk melakukan suatu kontak sosial dengan pihak lain.
5) Adanya Imitasi
Sebagai awal dari proses imitasi sesungguhnya adalah adanya kesamaan pola pikir atau tata nilai antara diri seseorang dengan objek yang dikenal melalui panca indra. Sehingga terdorong manusia untuk menirunya. Proses seperti ini merupakan proses imitasi. Pada dasarnya imitasi adalah suatu keinginan seseorang untuk meniru segala sesuatu yang ada pada orang lain.
Hal ini disebabkan oleh adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap pihak lain yang diangap cocok. Contoh meniru gaya bicara guru idolanya, meniru mode pakaian dari artis yang menjadi idolanya. Pada waktu melaksanakan peniruan terhadap sesuatu yang menarik dari orang yang dikagumi ini muncul suatu kemegahan dan kebanggaan dalam jiwa orang yang bersangkutan.
Imitasi ini terdiri dari peniruan terhadap pola pikir orang lain, peniruan terhadap perilaku dan peniruan terhadap benda – benda hasil karya atau artefak.
6) Adanya Identifikasi
Proses identifikasi terjadi karena teikat oleh suatu aturan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri seperti orang – orang yang lain. Proses seperti inilah merupakan proses identifikasi. Proses identifikasi dapat juga terjadi atas dasar kesenangan atau kecocokan sehingga tertarik untuk menyesuaikan diri dengan orang – orang yang lain.
Pada dasarnya identifikasi adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik atau sama dengan orang lain. Motif ini banyak dipergunakan ketika orang menjadi bagian dari kelompok yang besar. Misalnya pakaian seragam, ketaatan terhadap peraturan dan suatu opini pribadi terhadap kelompoknya. Proses identifikasi ini diikuti dengan perbuatan – perbuatan yang konkret dan merupakan hasil pertimbangan yang matang pada diri seseorang.
Perbedaannya dengan imitasi bahwa identifikasi dilakukan melalui proses dalam kejiwaan yang selanjutnya melahirkan suatu sikap yang menyerupai dengan pihak yang ditiru.