Immanuel Kant![]()
Immanuel Kant bertujuan untuk menyatukan alasan dengan pengalaman untuk bergerak melampaui apa yang diperlukan untuk mengatasi kegagalan filsafat tradisional dan metafisika. Dia berharap untuk mengakhiri zaman spekulasi dimana objek di luar pengalaman yang digunakan untuk mendukung apa yang ia lihat sebagai teori sia-sia dan juga sementara menentang skeptisisme. Ia bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan antara pendekatan empiris dan rasionalis. Yang pertama menyatakan bahwa semua pengetahuan datang melalui pengalaman, yang terakhir menyatakan bahwa alasan dan bawaan ide-ide yang sebelumnya. Kant berpendapat bahwa pengalaman adalah murni tanpa terlebih dahulu diproses oleh akal murni. Dia juga mengatakan bahwa menggunakan alasan tanpa menerapkannya untuk mengalami hanya mengarah ke ilusi teoritis. Kant juga mengungkapkan pendapat bahwa sejarah mempunyai tujuan dan rencana meski tujuan tersebut sulit diukur, namun sejarah perlu mendasarkan moral. Atas dasar itu maka hukum dasar sejarah dapat ditemukan untuk menentukan perilaku manusia. Kant mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia.
Kant memiliki pendapat lain
yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari epistemologi. Menurut Kant, syarat dasar bagi segala ilmu pengetahuan adalah bersifat umum dan bersifat perlu mutlak dan memberi pengetahuan yang baru. Dalam hal ini, Kant memberikan pengertian bahwa baik empirisme maupun rasionalisme sebenarnya tidak memenuhi syarat-syarat yang situntut oleh ilmu pengetahuan. Kemudian, Kant juga mempertanyakan bagaimana sebuah keputusan yang sintesis, namun tidak bergantung pada pengalaman.