Penjualan mobil, baik mobil baru ataupun mobil bekas di bulan Ramadan dan jelang Lebaran seringkali meningkat tajam. Pasalnya, masih tidak sedikit konsumen yang masih memilih guna mudik ke dusun halaman memakai mobil pribadi, supaya waktunya lebih luwes dan lebih privat.
Dijelaskan Presiden Direktur seva , Halomoan Fischer Lumbantoruan, bila disaksikan dari empiris Ramadan atau Lebaran sebelumnya, penjualan mobil bekas dapat naik 15 persen dibanding bulan biasa.
“Kalau dalam setahun, kan terdapat dua momen, yakni Lebaran dan akhir tahun puncaknya market,” jelas Fischer saat mengobrol dengan wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Lanjutnya, guna segmen yang masih paling tidak sedikit laris, ialah MPV sebesar 43 persenan, lantas compact car (citycar atau hatchback) selama 35 persenan, dan sisanya SUV dan pun sedan di lokasi terakhir.
“Targetnya tahun ini sih naik 20 persen, dari rata-rata 1.400 per bulan, jadi selama 1.700-an per bulan,” tegasnya.
Kenaikan penjualan mobil bekas ini, memang didukung oleh sejumlah faktor, dan salah duanya, ialah pembangunan atau beroperasinya tol Trans Jawa dan pun masih mahalnya tiket kereta api. Jadi, masyarakat lebih memilih memakai mobil guna mudik ke dusun halaman.
Belum Setahun Pakai, Mobil-Mobil Ini yang Sering Dijual Kembali oleh Pemiliknya
Sebuah studi yang dilaksanakan oleh iSeeCars menunjukkan melulu 1,5 persen dari empunya mobil baru yang memakai mobilnya tidak cukup dari setahun. Penelitian tersebut mengindikasikan mobil yang tidak sedikit dijual pulang oleh pemiliknya banyak sekali berasal dari pabrikan Jerman.
Setelah menganalisis lebih dari 24 juta penjualan mobil baru. Setidaknya ada 11 model yang dipasarkan kembali oleh pemiliknya, dengan persentase dipasarkan oleh pemiliknya dua kali lebih tinggi dari nilai rata-rata.
Berikut ini ialah deretan mobil baru yang hanya dipakai setahun tidak cukup oleh pemiliknya:
1. BMW 3-Series (8%)
2. BMW 5-Series (7,1%)
3. Mercedes C-Class (6,1%)
4. Nissan Versa Note (4,0%)
5. Dodge Dart (3,9%)
6. BMW X3 (3,9%)
7. BMW 4-Series (3,9%)
8. Mercedes E-Class (3,9%)
9. Chrysler 200 (3,8%)
10. Subaru WRX (3,3%)
11. Nissan Versa (3,2%)
Menariknya, 6 dari 11 mobil itu berasal dari pabrikan Jerman. BMW menduduki posisi kesatu, kedua, keenam dan ketujuh. Phong Ly, iSeeCars.com CEO, mengatakan, ” Mungkin terdapat yang terkejut mobil mewah sedang di posisi inim namun, tidak sedikit pabrikan yang menawarkan dealernya untuk melakukan pembelian mobil dan menggunakannya sebagai mobil guna dipinjamkan. Mobil-mobil itu yang dipasarkan kembali dalam suasana bekas sebelum masa pakai menjangkau satu tahun.”
“Strategi ini mempunyai dua keuntungan. Jadi empunya mobil mewah menemukan mobil pengganti sekitar mobilnya diperbaiki, yang diandalkan meningkatkan kesetiaan terhadap brand tersebut. Di samping itu, strategi tersebut menambah penjualan mobil yang menolong merek itu meraih ‘top luxury brand’, yang biasa diperebutkan oleh BMW dan Mercedes-Benz masing-masing tahunnya,” lanjutnya.
Dilansir Carscoops, dalil lainnya yang lumayan menarik ialah mobil mewah yang dipasarkan kembali seringkali varian terendah dengan spesifikasi minim. Sehingga empunya kesatu mobil mewah menjualnya pulang dan memilih varian yang lebih kaya fitur.
Sumber :