Market Share Wearable Device Apple Menurun

Pasar perangkat yang bisa dikenakan diprediksi akan terus meningkat beberapa
tahun mendatang. Selama 2018, menurut data dari ABI Research, peredaran wearable device mencapai 40 juta unit, atau naik 8,5 persen dari tahun 2017.
Laporan terbaru ABI Research menunjukkan Apple masih mendominasi pasar global smart wearable device (perangkat pintar yang bisa dikenakan) pada Q2 dan Q3 2018 dengan pangsa pasar 43,35%.
Potongan kue Apple yang masih besar memaksa pemain lain seperti Fitbit, Huawei dan Samsung masing-masing hanya kebagian sekitar 8%.
Menariknya, dalam laporan ABI Research tentang kinerja wearable device tidak ada Xiaomi.
Padahal, vendor kerap mengeluarkan perangkat yang bisa dikenakan.
Kendati Apple masih menjadi pemimpin, namun pangsa pasarnya menurun. Tapi, pengiriman Apple tetap meningkat karena pasar wearable device memang tengah berkembang pesat.
Menurut ABI Research, pasar perangkat pintar yang bisa dikenakan akan tumbuh dari 40 juta unit pada 2018 menjadi 99 juta pada 2023.
“Smartwatch adalah bagian utama dari keseluruhan pasar wearable device,
menawarkan konsumen akses ke sejumlah besar fitur seperti pelacakan kebugaran, notifikasi, dan pemantauan detak jantung, hanya dari pergelangan tangan,” kata Stephanie Tomsett, Analis Riset di ABI Research.
“Karena jumlah smartwatch terjangkau terus bertambah, konsumen semakin tergiur perangkat dari perusahaan lain selain Apple, seperti Fitbit, Huawei, dan Samsung. Oleh karena itu, pangsa pasar Apple menurun selama beberapa kuartal terakhir.”
Apple Watch dijual mulai dari US$399 (Rp5,7 juta) dan kompatibel hanya dengan perangkat iOS. Samsung Galaxy Watch dijual mulai US$329 (Rp4,7 juta) dan kompatibel dengan perangkat iOS dan Android.
Fitbit Versa, yang tidak memiliki fitur yang sama dengan Galaxy ditawarkan dengan harga lebih murah, dijual mulai dari US$199,95 (Rp2,9 juta) dan terakhir, Huawei Watch GT dijual mulai dari US$230 (Rp3,3 juta).
Sumber :