KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah
kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Sehingga dalam penyampaian pesan dapat diterima dengan baik dan lebih mudah dimengerti..
Untuk mendapatkan kalimat yang efektif harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
- Keterpaduan
Yang dimaksud dengan keterpaduan (koherensi) adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsure pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaks S-O-P-Pel-Ket.
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan :
- Kalimat tidak bertele-tele harus sistematis.
- Kalimat yang padu menggunakan pola aspek –agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
- Suratitu sudah saya baca.
- Saya sudah membaca surat itu.
Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/ tentang.
- Buku itu menceritakantentang raja-raja.
Contoh kalimat yang koheren :
o Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
o Saya sudah menyarankan kepada mereka untuk merivisi anggaran proyek ini.
o Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
Contoh kalimat yang tidak koheren :
o Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.( Tidak memiliki subyek yang jelas)
o Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran itu proyek.(Terdapat kesalahan pada pemakaian kata dan frasa)
o Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. (unsure S-P-O tidak berkaitan erat)
- Kepararelan
Yang dimaksud dengan kepararelan (kesejajaran) adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat. Misalnya jika unsure pertama menggunakan verba, maka unsur kedua dan seterusnya juga harus menggunakan verba.
Contoh kalimat yang memiliki kesejajaran :
o Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan catalog, dan pelabelan buku.
o Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu meningkatkan mutu produk, meninggikan frekuensi iklan, dan menggencarkan pemasaran.
Contoh kalimat yang tidak memiliki kesejajaran :
o Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi label.
o Dalam rapat diputuskan tiga hal pokok, yaitu peningkatan mutu produk, memperbanyak waktu penyiaran iklan, dan pemasaran yang lebih gencar.
- Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan adalah adanya upaya menghindari pemakaian yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang subyek, tidak menjamakkan kata yang memang sudah berbentuk jamak.
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan :
- Menghilangkan pengulangan subyek yang sma pada anak kalimat.
- Jikapenumpang berbeda namanya dengan tiket, penumpang batal berangkat.
- Jika berbeda namanya dengan tiket, penumpang batal berangkat.
Menghilangkan pemakaian superordinat pada hiponim kata.
Misal: Hari Minggu = Minggu
Warna Putih = Putih
Mobil Freed = Freed
- Pada hari Minggu, ayah baru membeli mobil freed warna putih.
Semua orang mengetahui bahwa Minggu adalah nama hari, jadi tidak perlu ditulis kembali kata hari. Begitu pula dengan mobil dan warna.
Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
Contoh kalimat yang hemat :
o Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Gubernur DKI dilakukan perundingan perparkiran.
o Agar Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik, belajarlah sungguh-sungguh.
Contoh kalimat yang tidak hemat :
o Dalam pertemuan yang mana hadir Wakil Gubernur DKI dilakukan suatu perundingan yang membicarakan tentang perparkiran.
o Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik Anda harus belajar dengan sungguh-sungguh.